BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bertanya
mengenai hakekat pendidikan adalah bertanya mengenai pendidikan itu? Usaha untuk
memberikan jawaban terhadap apakah pendidikan itu telah memenuhi khazanah ilmu
pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan atau pedagogic.
Pentingnya
pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau
bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak. Karena itu pendidikan harus dilakukan
secara sadar yang terencana dan terorganisir dengan baik. Semua demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan sasaran lain
meliputi objek peserta, sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang lain.
Ada
pendapat mengatakan bahwa salah satu upaya untuk memanusiakan manusia adalah
dengan proses pendidikan itu tersebut . Manusia pada dasarnya adalah makhluk
sosial, jadi dalam kehidupannya dia selalu berinteraksi dengan manusia yang
lainnya. Upaya humanisasi manusia melalui proses pendidikan melibatkan banyak
manusia lainnya. Di rumah yang berperan besar adalah orang tua. Di sekolah yang
berperan besar adalah para guru, sedangkan di lingkungan masyarakat yang
berperan dalam pendidikan adalah teman pergaulannya. Selain itu faktor individu
juga berperan juga menentukan hasil dari upaya tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang di maksud dengan pendidikan ?
2. Apa
tujuan dari pendidikan ?
3. Apa
saja dasar dasar pendidikan ?
4. Apa
saja unsur-unsur pendidikan ?
5. Di
mana saja lingkungan pendidikan itu ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan
berbagai definisi pendidikan
2. Menambah
wawasan pembaca mengenai tujuan pendidikan.
3. Menambah
wawasan pembaca mengenai dasar dasar dan unsur-unsur yang ada dalam pendidikan.
4. Menjelaskan
tentang lingkungan pendidikan
5. Memenuhi
salah satu tugas mata kuliah pengantar pendidikan.
D.
Metode dan
Teknik Penulisan
Dalam pembuatan
makalah ini Penulis menggunakan metode literatur atau kepustakaan yang
berhubungan dengan permasalahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk
hari esok. Suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru
yang tidak pernah diduga sebelumnya, dan malah sebagian besar masih berupa
teka-teki. Dengan menyadari bahwa system pendidikan itu merupakan subsistem
dari system pembangunan nasional maka misi pendidikan sebagai transformasi
budaya harus sinkron dengan beberapa pernyataan GBHN yang memberikan tekanan
pada upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan (BP. 7, Pusat, 1990:
109-110).
Sedangkan kekurangpahaman pendidik terhadap tujuan
pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan di dalam melaksanakan pendidikan.
Gejala demikian oleh Langeveld disebut salah teoretis (Langeveld, 1955).
Kemudian ada yang disebut dengan Pendidikan Sepanjang
Hayat (PSH) didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian
dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisaiannya dan pengstrukturan
ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda
sampai paling tua.(Cropley; 67)
Alasan yang menopang adalah dengan adanya perkembangan
iptek, Raka Joni menyatakan (Raka Joni, 1981: 5) percepatan perubahan benar
benar telah mengusangkan banyak hasil belajar dalam waktu yang semakin cepat.
Bila kita tetap menginginkan pendidikan menunaikan fungsinya dalam arti yang
seluas-luasnya, mulai dari pembentukan keterampilan kerja sampai penemuan diri
sendiri dalam kaitan fungsional kerja sampai dengan masyarakat, maka suatu
reorientasi yang cukup mendasar perlu dilakukan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Definisi Pendidikan
Pendidikan
memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut.
1. Definisi Maha Luas
Pendidikan adalah hidup (segala
pengalaman belajar yg berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir).
2. Definisi Sempit
Pendidikan adalah sekolah
(pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).
3. Definisi alternatif atau luas terbatas
·
Pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan.
Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup. Secara tepat di
masa yang akan datang.
·
Pendidikan
adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal,
non formal dan informal di sekolah dan luar sekolah. Yang berlangsung seumur
hidup yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan individu.
Agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
·
Pendidikan
adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua
yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai
sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
4. Definisi berdasarkan fungsi
·
Pendidikan
sebagai proses transformasi budaya.
·
Pendidikan
sebagai proses pembentukan pribadi.
·
Pendidikan
sebagai proses penyiapan warga Negara.
·
Pendidikan
sebagai proses penyiapan tenaga kerja.
5. Definisi berdasarkan pendekatan ilmiah
·
Pendidikan
adalah sosialisasi; suatu proses membantu generasi muda agar menjadi anggota
masyarakat yang diharapkan ( sosiologi ).
·
Pendidikan
adalah enkulturasi atau pembudayaan; suatu proses dengan jalan mana seseorang
menyesuaikan diri kepada suatu kultur masyarakat dan mengasimilasikan
nilai-nilainya ( antropologi ).
·
Pendidikan
sebagai human investment ( ekonomi ).
·
Pendidikan
sebagai proses civilisasi; suatu upaya menyiapkan warga Negara yang sesuai
dengan aspirasi bangsa dan negaranya ( politik ).
·
Pendidikan
berarti proses adaptasi, proses penyesuaian diri yang terbaik dari seseorang
manusia yang sadar terhadap lingkungannya ( biologi ).
·
Pendidikan
identik dengan personalisasi; upaya membantu perubahan tingkah laku individu
untuk mencapai perkembangan optimal menjadi diri sendiri ( psikologi ).
·
Pendidikan
ialah pendewasaan; suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh orang dewasa
untuk membantu anak atau orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (
pedagogik ).
B.
Dasar Pendidikan
Dasar
pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk
dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar
dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih
penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak
punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil
yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai
segi yaitu :
1. Pandangan
Islam
a. Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman
tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an
kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
b. Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah
Al-qur’an, dengan demikian hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam
pendidikan.
2. Secara
Umum
a. Religius
Merupaken elemen atau dasar
pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman,
akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
b. Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa
kita yakni nya pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai
suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala
bentuk kebodohan dan kemiskinan.
d. Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik
yang berlansung.
e. Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam
kemajuan dunia pendidikan.
f. Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama
adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan
motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang
hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya
adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
g. Sosial Budaya
Mengacu kepada hubungan antara
individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu
juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses
pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial
budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.
C.
Unsur- unsur Pendidikan
Proses
pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu:
1.
Peserta Didik
Peserta didik
bersetatus sebagai subjek didik. Pandagan moderen cenderung menyebut demikian
oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang
otonom yang ingin diakuai keberadannya. Selaku pribadi yang memilki cirri khas
dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan
masalah-masalah hidup yang dijumpai spanjang hidupnya.
2.
Pendidik
Yang dimaksud
pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan
sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkunagn yaitu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah
orangtua, guru, pemimpin program pembelajaran, pelatihan, dan
masyarakat/organisasi.
3.
Interaksi Edukatif antara Peserta didik dan Pendidik
Interaksi edukatif
pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik denagan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan
secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
memanipulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan.
4.
Materi atau Isi pendidikan
Dalam system
pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan
sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan
local. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan
persatuan bangasa. Sedangkan muatan local misinya adalah mengembangkan
kebinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian
jiwa dan semangat bhineka tunggal ika dapat ditumbuh kembangkan.
5.
Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan
1.
Alat dan Metode
Alat dan metode
pendidikan merupakn dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat jenisnya,
sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat dan metode
diartikansebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja
untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan atas preventif dan
yang kuratif.
2.
Tempat Peristiwa Bimbingn Berlangsug (Lingkungan
Pendidikan)
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan
keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
D.
Tujuan Pendididkan
Tujuan
pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat
dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan
penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan
yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak
Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan
dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan
kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.
1.
Tujuan
Pendidikan Dalam Islam
Tujuan
pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan pendidikan islam
lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan untuk
·
Pembinaan
Akhlak
·
Penguasaan
Ilmu
·
Keterampilan
bekerja dalam masyarakat
·
Mengembangkan
akal dan Akhlak
·
Pengajaran
Kebudayaan
·
Pembentukan
kepribadian
·
Menghambakan
diri kepada Allah
·
Menyiapkan
anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat
2.
Tujuan
Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU
No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2. Tujuan Pendidikan nasional menurut
TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan
rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan
memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan
kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.
3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan
pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah
negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang
berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan
tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa,
dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang
luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan
yang termaktub dalam UUD 1945.
E. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Lingkungan keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama
kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan
yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan
sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
-
pendidikan
prenatal (pendidikan dalam kandungan)
-
pendidikan
postnatal (pendidikan setelah lahir)
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:
-
Motivasi
cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.
-
Motivasi
kewajiban moral orangtua terhadap anak.
-
Tanggung
jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.
2. Lingkungan sekolah
Karena
perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya.
Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk
mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus.
Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian
fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
-
tanggung
jawab formal kelembagaan
-
tanggung
jawab keilmuan
-
tanggung
jawab fungsional
3. Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social
institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
-
pranata
pendidikan = bertugas dalam upaya
sosialisasi
-
pranata
ekonomi = bertugas mengatur
upaya pemenuhan kemakmuran
-
pranata
politik = bertugas
menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
-
pranata
teknologi =
bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia
-
pranata
moral dan etika = bertugas
mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
:
Pendidikan
adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua
yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai
sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
Dasar Pendidikan dalam pandangan islam adalah Al –Qur’an dan Hadist,
sedangkan secara umum dasar pendidkan adalah Religius Ideologis, Ekonomis, Politis, Teknologis, Psikologis
dan Pedagogis dan Sosial Budaya
Unsur- unsur Pendidikan yaitu Peserta Didik, Pendidik,
Interaksi Edukatif antara Peserta didik dan Pendidik, Materi atau Isi
pendidikan, dan Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan(Alat, Metode, dan
Lingkungan Pendidikan)
Tujuan pendidikan islam adalah
mendekatkan diri kita kepada Allah dan pendidikan islam lebih mengutamakan
akhlak . Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya Tujuan
Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan
kualitas manusia Indonesia TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah
membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila
Daftar
pustaka
0 komentar:
Posting Komentar