Sabtu, 12 Mei 2012

Makalah Pendidikan (MK :Pengantar pendidikan)

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Bertanya mengenai hakekat pendidikan adalah bertanya mengenai pendidikan itu? Usaha untuk memberikan jawaban terhadap apakah pendidikan itu telah memenuhi khazanah ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan atau pedagogic.
Pentingnya pendidikan sebagai kegiatan yang menentukan kualitas hidup seseorang atau bangsa sudah menjadi kebutuhan mutlak. Karena itu pendidikan harus dilakukan secara sadar yang terencana dan terorganisir dengan baik. Semua demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan sasaran lain meliputi objek peserta, sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang lain.
Ada pendapat mengatakan bahwa salah satu upaya untuk memanusiakan manusia adalah dengan proses pendidikan itu tersebut . Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, jadi dalam kehidupannya dia selalu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Upaya humanisasi manusia melalui proses pendidikan melibatkan banyak manusia lainnya. Di rumah yang berperan besar adalah orang tua. Di sekolah yang berperan besar adalah para guru, sedangkan di lingkungan masyarakat yang berperan dalam pendidikan adalah teman pergaulannya. Selain itu faktor individu juga berperan juga menentukan hasil dari upaya tersebut.

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan pendidikan ?
2.      Apa tujuan dari pendidikan ?
3.      Apa saja dasar dasar pendidikan ?
4.      Apa saja unsur-unsur pendidikan ?
5.      Di mana saja lingkungan pendidikan itu ?


C.   Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan berbagai definisi pendidikan
2.      Menambah wawasan pembaca mengenai tujuan pendidikan.
3.      Menambah wawasan pembaca mengenai dasar dasar dan unsur-unsur yang ada dalam pendidikan.
4.      Menjelaskan tentang lingkungan pendidikan
5.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar pendidikan.

D.   Metode dan Teknik Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini Penulis menggunakan metode literatur atau kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok. Suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah diduga sebelumnya, dan malah sebagian besar masih berupa teka-teki. Dengan menyadari bahwa system pendidikan itu merupakan subsistem dari system pembangunan nasional maka misi pendidikan sebagai transformasi budaya harus sinkron dengan beberapa pernyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan (BP. 7, Pusat, 1990: 109-110).
            Sedangkan kekurangpahaman pendidik terhadap tujuan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan di dalam melaksanakan pendidikan. Gejala demikian oleh Langeveld disebut salah teoretis (Langeveld, 1955).
            Kemudian ada yang disebut dengan Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisaiannya dan pengstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley; 67)
            Alasan yang menopang adalah dengan adanya perkembangan iptek, Raka Joni menyatakan (Raka Joni, 1981: 5) percepatan perubahan benar benar telah mengusangkan banyak hasil belajar dalam waktu yang semakin cepat. Bila kita tetap menginginkan pendidikan menunaikan fungsinya dalam arti yang seluas-luasnya, mulai dari pembentukan keterampilan kerja sampai penemuan diri sendiri dalam kaitan fungsional kerja sampai dengan masyarakat, maka suatu reorientasi yang cukup mendasar perlu dilakukan.





BAB III
PEMBAHASAN
A.   Definisi Pendidikan
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut.
1.    Definisi Maha Luas
Pendidikan adalah hidup (segala pengalaman belajar yg berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).
2.    Definisi Sempit
Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).
3.    Definisi alternatif atau luas terbatas
·         Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup. Secara tepat di masa yang akan datang.
·         Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan luar sekolah. Yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan individu. Agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.
·         Pendidikan adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. 
4.    Definisi berdasarkan fungsi
·         Pendidikan sebagai proses transformasi budaya.
·         Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi.
·         Pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara.
·         Pendidikan sebagai proses penyiapan tenaga kerja.
5.    Definisi berdasarkan pendekatan ilmiah
·         Pendidikan adalah sosialisasi; suatu proses membantu generasi muda agar menjadi anggota masyarakat yang diharapkan ( sosiologi ).
·         Pendidikan adalah enkulturasi atau pembudayaan; suatu proses dengan jalan mana seseorang menyesuaikan diri kepada suatu kultur masyarakat dan mengasimilasikan nilai-nilainya ( antropologi ).
·         Pendidikan sebagai human investment ( ekonomi ).
·         Pendidikan sebagai proses civilisasi; suatu upaya menyiapkan warga Negara yang sesuai dengan aspirasi bangsa dan negaranya ( politik ).
·         Pendidikan berarti proses adaptasi, proses penyesuaian diri yang terbaik dari seseorang manusia yang sadar terhadap lingkungannya ( biologi ).
·         Pendidikan identik dengan personalisasi; upaya membantu perubahan tingkah laku individu untuk mencapai perkembangan optimal menjadi diri sendiri ( psikologi ).
·         Pendidikan ialah pendewasaan; suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh orang dewasa untuk membantu anak atau orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan ( pedagogik ).

B.   Dasar Pendidikan
            Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
1.      Pandangan Islam
a.       Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
b.      Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Al-qur’an, dengan demikian hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
2.      Secara Umum
a.       Religius
Merupaken elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak)  sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
b.      Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni nya pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.       Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
d.      Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
e.       Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.
f.       Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
g.      Sosial Budaya
Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.
C.   Unsur- unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu:
1.      Peserta Didik
Peserta didik bersetatus sebagai subjek didik. Pandagan moderen cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom yang ingin diakuai keberadannya. Selaku pribadi yang memilki cirri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai spanjang hidupnya.
2.      Pendidik
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunagn yaitu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orangtua, guru, pemimpin program pembelajaran, pelatihan, dan masyarakat/organisasi.
3.      Interaksi Edukatif antara Peserta didik dan Pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik denagan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan.
4.      Materi atau Isi pendidikan
Dalam system pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan local. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangasa. Sedangkan muatan local misinya adalah mengembangkan kebinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat bhineka tunggal ika dapat ditumbuh kembangkan.
5.      Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan
1.      Alat dan Metode
Alat dan metode pendidikan merupakn dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat jenisnya, sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat dan metode diartikansebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan atas preventif dan yang kuratif.
2.      Tempat Peristiwa Bimbingn Berlangsug (Lingkungan Pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

D.   Tujuan Pendididkan
                 Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

1.      Tujuan Pendidikan Dalam Islam
            Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan islam bertujuan untuk
·         Pembinaan Akhlak
·         Penguasaan Ilmu
·         Keterampilan bekerja dalam masyarakat
·         Mengembangkan akal dan Akhlak
·         Pengajaran Kebudayaan
·         Pembentukan kepribadian
·         Menghambakan diri kepada Allah
·         Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat

2.      Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1.      Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2.      Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu  Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.
3.      TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.


E.     Lingkungan Pendidikan

     Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Lingkungan keluarga
            Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
-        pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
-        pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:
-        Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.
-        Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
-        Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.
2.      Lingkungan sekolah
     Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
-        tanggung jawab formal kelembagaan
-        tanggung jawab keilmuan
-        tanggung jawab fungsional
3.      Lingkungan masyarakat
    Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:
-        pranata pendidikan          = bertugas dalam upaya sosialisasi
-        pranata ekonomi              = bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
-        pranata politik                  = bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
-        pranata teknologi              = bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia
-        pranata moral dan etika    = bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat

























BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan :
Pendidikan adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. 

              Dasar Pendidikan dalam pandangan islam adalah Al –Qur’an dan Hadist, sedangkan secara umum dasar pendidkan adalah Religius Ideologis, Ekonomis, Politis, Teknologis, Psikologis dan Pedagogis dan Sosial Budaya
Unsur- unsur Pendidikan yaitu Peserta Didik, Pendidik, Interaksi Edukatif antara Peserta didik dan Pendidik, Materi atau Isi pendidikan, dan Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan(Alat, Metode, dan Lingkungan Pendidikan)

Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak . Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu  Meningkatkan kualitas manusia Indonesia TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila










Daftar pustaka

0 komentar:

By :
Free Blog Templates